Selasa, 15 Desember 2015

makalah konstruktivis



MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVIS
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Matematika
Dosen pengampu : Lilik Ariyanto, S.Pd., M.Pd.
unnamed (1).png
Disusun Oleh:
Kelompok I
Yayuning Tyas                             (14310161)
Nur Kholifah Listianingrum         (14310179)
Asih Muktiani                               (14310185)


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN 2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga penulisan Makalah Model Pembelajaran Konstruktivis dapat terselesaikan.
            Disadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekuragan, baik dari segi isi, bahasa, analisis dan lain sebagainya. Untuk ini, saran dan kritik pembaca dengan senang hati akan penulis terima.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah Model Pembelajaran Konstruktivis ini masih banyak mengalami kekurangan. Untuk itu sangat dibutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan penulisan Makalah Model Pembelajaran Konstruktivis ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat pagi pembaca dan penulis.




Semarang, 7  Oktober 2015


Tim penyusun


                                   


DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................................     i
Kata Pengantar.........................................................................................................................    ii
Daftar Isi..................................................................................................................................   iii
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang.............................................................................................................    1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................................    1
C.     Tujuan Penulisan..........................................................................................................    1
Bab II Pembahasan
A.    Pengertian Konstruktivis..............................................................................................    3
B.     Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kontruktivis...................................    4
C.     Proses Belajar dalam Pandangan Konstruktivisme......................................................    5
D.    Menyusun Rencana Pembelajaran Kontruktivis...........................................................    6
E.     Langkah-Langkah Pembelajaran Matematika dengan Model Kontruktivis.................    6
Bab III Penutup
A.    Kesimpulan...................................................................................................................    8
B.     Saran.............................................................................................................................    8
Daftar Pustaka






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kemampuan mengkonstruksi pengetahuan merupakan aspek yang penting dalam belajar matematika. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan mempengaruhi kualitas belajar siswa yang berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut dilakukan dengan pembelajaran yang menekankan keaktivan siswa. Model pembelajaran yang menekankan siswa yang akan dibahas pada makalah ini adalah Model pembelajaran dengan Strategi Konstruktivisme Student Active Learning.
Konstruktivisme dapat dijadikan sebagai pengetahuan kognitif dan perspektif metodelogis (Nodding,1973). Sebagai perspektif meodologis dalam ilmu social konstruktivisme bahwa manusia adalah subjek pengetahuan, bahwa perilaku manusia terutama tujuan dan bahwa organism manusia masa kini memiliki kapasitas sangat maju untuk menorganisir pengetahuan (Magoon,1977).
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah mengkonstruksi pengetahuan merupakan aspek yang penting dalam belajar matematika?
2.      Bagaimana cara penerapan model konstruktivis ?
3.      Apa sajakah manfaat dari model konstruktivis ?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Agar pembaca mengetahui pengtingnya mengkonstruksi pengetahuan
2.      Agar pembaca mengetahui penerapan model pembelajaran konstruktivis dalam pembelajaran
3.      Agar pembaca mengetahui manfaat model pembelajaran konstruktivis.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Konstruktivis
. Menurut Hudojo (dalam Septiati, 2012:2) pembelajaran matematika dalam pandangan konstruktivisme adalah membantu siswa membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi dan transformasi dari konsep-konsep dan prinsip-prinsip itu sehingga terbangun kembali menjadi konsep/prinsip baru. Oleh karena itu, pembelajaran matematika merupakan suatu proses aktif dalam upaya membantu siswa membangun pemahaman.
Dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme, siswa mengkonstruk sendiri pengetahuannya di dalam benaknya baik secara individu maupun bersama teman (diskusi) dalam usaha mengembangkan kemampuan penalarannya, seperti yang dikemukakan oleh Wallace, Engel dan Mooney (dalam Asra dan Sumiati, 2007: 47-48) bahwa teori belajar kognitif memiliki postulat “untuk  pengembangan penalaran pembelajaran harus dalam bentuk diskusi kelompok”. Dalam  pembelajaran konstruktivisme, siswa mengkonstruksi pengetahuannya melalui diskusi kelompok sehingga akan mampu meningkatkan kemampuan penalaran dan prestasi matematika siswa. Hal ini bertentangan dengan pembelajaran digunakan seperti konvensional bahwa guru hanya memindahkan pengetahuannya kepada siswa atau siswa hanya  menerima pengetahuan yang sudah jadi dari gurunya, sehingga pembelajaran seperti ini  kurang mampu meningkatkan kemampuan   penalaran siswa.







B.     Keunggulan dan Kelemahan dari Pembelajaran Open Ended
             1.          Keunggulan Model Konstruktivisme
a.    Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya.
b.    pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau rancangan kegiatan disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka tentang fenomena dan memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga siswa terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa.
c.    pembelajaran konstruktivisme memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif, mendorong refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan-gagasanpada saat yang tepat.
d.   pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks, baik yang telah dikenal maupun yang baru dan akhirnya memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai strategi belajar.
e.    pembelajaran konstruktivisme mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan merka setelah menyadari kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
f.     pembelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.
             2.          Kekurangan Metode Konstruktivisme
a.    Siswa membangun pengetahuan mereka sendiri, tidak jarang bahwa konstruksi siswa tidak cocok dengan pembangunan ilmuwan yang menyebabkan kesalahpahaman.
b.    Konstruktivisme pengetahuan kita menanamkan bahwa siswa membangun sendiri, hal ini pasti memakan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda.
c.    Situasi dan kondisi masing-masing sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah memiliki infrastruktur yang dapat membantu keaktifan dan kreativitas siswa.
C.      Proses Belajar Dalam Pandangan Konstruktivisme
Proses belajar dari pandangan contructivistic dan dari aspek-aspek penelitian, peran guru, sarana belajar, dan evaluasi pembelajaran (Budiningsih, 2008:58).
1.      Proses pembelajaran konstuktivisme.
Konseptual proses belajar jika dilihat dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang masuk dalam satu arah dari luar ke dalam pengalaman siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara besar struktur kognitif. Lebih kegiatan belajar dalam hal proses daripada dalam hal memperoleh pengetahuan tentang fakta-fakta yang penting-off.
2.      Peran siswa.
Menurut pandangan ini belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan harus dilakukan oleh penelitian. Siswa harus secara aktif melakukan kegiatan, berpikir aktif, penyusunan, dan memberi makna pada hal-hal yang sedang dipelajari. Guru harus mengambil inisiatif untuk mengatur lingkungan yang optimal yang memberikan kesempatan untuk penelitian. Tetapi pada akhirnya yang paling menentukan adalah terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa itu sendiri.
3.      Peran guru.
Dalam pendekatan ini peran guru atau pendidik membantu untuk membuat proses membangun pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang sudah memiliki, tetapi untuk membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri.
4.      Belajar alat.
Pendekatan ini menekankan bahwa peranan utama dalam belajar siswa adalah aktivitas membangun pengetahuannya sendiri. Semuanya seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan tersebut.
5.      Evaluasi
Pandangan ini menunjukkan bahwa lingkungan belajar sangat mendukung munculnya berbagai pandangan dan interpretasi realitas, konstruksi pengetahuan, serta kegiatan lain yang didasarkan pada pengalaman.


D.    Menyusun Rencana Model Kontruktivistik
1.         Observasi untuk menemukan masalah.
2.         Merumuskan masalah
3.         Mengajukan hipotesis
4.         Mengumpulkan data
5.         Melaksanakan eksperimen
6.         Penarikan kesimpulan

E.     Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Dengan Model Konstruktivis
Bil
Fasa
Tujuan/Kegunaan
Kaedah
I
Orientasi
Menimbulkan minat dan menyediakan suasana
Awali penyelesaikan masalah sebentar, tunjuk cara oleh guru, tayangan filem, video dan keratan akhbar
II
Pencetusan Idea
Supaya murid dan guru sadar tentang idea terdahulu
Awali, perbincangan dalam kumpulan kecil, pemetaan konset dan laporan
III
Penstrukturan semula idea





i. Pernjelasan dan pertukaran

ii. Pendedahan kepada situasi konflik

iii. Pembinaan idea baru
iv. Penilaian
Mewujudkan kesadaran tentang idea alternatif yang berbentuk saintifik.
Meny
adari bahawa idea-idea sedia ada perlu diubahsuai, diperkembangkan atau diganti dengan idea yang lebih saintifik.
Mengenalpasti idea-idea alternatif dan memeriksa secara kritis idea-idea sedia ada sendiri
Menguji kesahan idea-idea sedia ada
Pengubahsuaian, pemgembangan atau penukaran idea
Menguji kesahan untuk idea-idea baru yang dibina







Perbincangan dalam kumpulan kecil dan buat laporan

Perbincangan, pembacaan, input guru.
Amali, kerja projek, eksperimen, tunjukcara guru
IV
Penggunaan idea
Pengukuhan kepada idea yang telah dibina dalam situasi baru dan biasa
Penulisan sendiri kerja projek
V
Renungan kembali
Menyedari tentang perubahan idea murid. Murid dapat membuat refleksi sejauh manakah idea asal mereka telah berubah.
Penulisan kendiri, perbincangan kumpulan, catatan peribadi dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sejauh yang kami ketahui, teori konstruktivisme menjelaskan bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan informasi ke dalam situasi lain dan mendapatkan ke mereka sendiri. Dengan dasar pembelajaran harus dikemas ke dalam proses membangun pengetahuan daripada menerima. Sehingga siswa harus aktif dan kreatif dengan berbagai masalah yang ada saja, sedangkan guru hanya sebagai panduan dan fasilitator saja
Tujuan dari konstruktivis sebagai berikut:
                       1.     Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
                       2.     Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban Anda sendiri.
                       3.     Membantu siswa untuk mengembangkan wawasan dan pemahaman konsep secara penuh.
                       4.     Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang independen.
                       5.     Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana untuk mempelajarinya.
B.     Saran
1.      Sebaiknya guru lebih menguasai model pembelajaran konstruktivis supaya siswa bisa membangun pengetahuannya
2.      Sebaiknya guru lebih keartif dan inovatif dalam penerapan model pembelajaran kontruktisvis
3.      Guru juga bisa memanfaatkan media dalam pembelajaran model konstruktivis


B.      


DAFTAR PUSTAKA

Noddings, Nel.(1990).Constructivism in Mathematics Education. Journal for Research in Mathematics Education. Monograph 4, 7-18+195-210.

Riyanto. (2011). Meningkatkan Penalaran dan Prestasi Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika. 5 (2), 115.
Thoha, Ahmad.dkk..2012. Menerapkan Metode Pembelajaran Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Matematika.Semarang:IKIP PGRI Semarang.







1 komentar:

  1. Play as a link 12bet | Viecasino
    Vie Casino is an online casino offering a unique gaming experience which link 12bet is truly unique in its nature. The 온카지노 site features the most

    BalasHapus